FREEPIK

Perencana keuangan Aidil Akbar Madjid turut mengimbau agar orang-orang yang hendak berinvestasi untuk melakukan riset terlebih dahulu. Riset ini pun tak cukup hanya dilakukan dalam waktu singkat dan hanya dari satu atau dua sumber saja. Riset ini perlu dilakukan sampai seseorang benar-benar memahami produk keuangan atau instrumen investasi yang akan mereka gunakan.

 

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, khususnya untuk millenial, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki dana darurat terlebih dahulu. Sebelum dana darurat siap, sebaiknya kelebihan uang yang ada digunakan untuk mencukupi dana darurat terlebih dahulu. "Alokasikan untuk emergency fund sampai terpenuhi minimal 50 persen. Misal butuh emergency fund Rp 30 juta, punya tidak Rp 15 juta cash? Kalau belum punya, cicil dulu," jelas Aidil saat dihubungi oleh Republika.

christin hume/unsplash

Bila dana darurat sudah cukup, investasi dapat dipertimbangkan. Pemilihan instrumen investasi sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan profil risiko, usia, dan tujuan keuangan yang ingin dicapai. "Punya tujuan keuangan sangat vital, ketika tidak punya tujuan uangnya mau dipakai untuk apa, (uang itu) akan habis terpakai atau diinvestasikan secara sembarangan," ungkap Aidil.

 

Bagi generasi milenial, penting juga untuk berinvetasi kepada diri sendiri. Misalnya, menambah pengetahuan dengan cara mengikuti kelas pelatihan atau training.

 

Bila ingin berinvestasi dalam jangka panjang, Adili mengatakan profil risiko bisa dinaikkan. Artinya, generasi milenial bisa memilih produk yang lebih agresif. Tentu, sebelum itu perlu memahami dengan baik produk yang akan mereka pilih terlebih dahulu. "Cari beragam referensi sampai paham maksud dan tujuannya, baru menentukan," ujar Aidil.

top

Iming-iming meraup keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa banyak usaha tentu terdengar sangat menggiurkan. Tak ayal, banyak orang yang bisa dengan mudah terjerumus ke dalam berbagai investasi bodong berkedok produk keuangan. Salah satu di antaranya adalah binary option.

 

Dody Satriawan merupakan salah satu orang yang sempat tertarik ketika melihat iklan suatu platform binary option di internet. Akan tetapi, Dody mengurungkan niat untuk menggunakan platform tersebut karena dia tak begitu memahami cara kerja binary option.

 

Di samping itu, Dody juga mempertimbangkan usianya yang sudah memasuki masa pensiun. Oleh karena itu, Dody lebih memilih mengelola uang pensiunnya dengan cara yang lebih minim risiko. "Saya hanya menabung biasa dan sebagian tabungannya dalam bentuk emas (digital)," pungkas Dody kepada Republika, pekan lalu.

 

Meski Dody tidak meneruskan ketertarikannya pada binary option, ada orang-orang yang justru memutuskan untuk mencoba peruntungan dalam binary option. Sebagian bahkan rela menaruh uang dalam jumlah besar demi meraup keuntungan yang lebih besar lagi.

 

Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan binary option pada dasarnya merupakan sebuah platform yang tampilannya menyerupai trading. Akan tetapi, binary option sebenarnya bukan trading (aktivitas transaksi) karena tidak ada yang ditransaksikan.

Mulailah dengan rupiah yang sedikit dulu.

Menurut Safir, binary option hanyalah menebak apakah arahnya akan naik atau turun. Selain itu, trader atau pengguna platform juga akan diminta untuk menebak durasi waktunya. Bila tebakan benar, mereka akan mendapatkan keuntungan. Namun bila tebakan mereka salah, mereka tidak mendapatkan keuntungan. "Jadi ya wajar saja itu dianggap judi," pungkas Safir saat dihubungi Republika.

 

Tak hanya itu, binary option juga memberikan kesempatan pada semua trader (pelaku binary option) untuk mengajak trader baru. Nantinya, trader tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh trader baru yang dia ajak.

 

Menurut Safir, kebanyakan orang merasa tertarik bukan karena produk binary option itu sendiri, melainkan karena affiliator-nya atau orang yang mempromosikan binary option. Menurut Safir, orang Indonesia memiliki kecenderungan untuk mengukur keberhasilan seseorang dari kepemilikan barangnya seperti rumah besar dan mobil mewah. "Orang Indonesia cenderung percaya sama kata-kata orang, hanya karena dia follower-nya banyak atau karena dia penampilannya mentereng," pungkas Safir.

 

Agar tidak mudah terjerumus ke dalam godaan berbagai investasi bodong, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satu di antaranya adalah memilih dengan bijak kepada siapa harus percaya, termasuk di media sosial.

 

Kita bisa memilih percaya kepada seseorang yang kompeten di bidangnya. Dalam hal kesehatan misalnya, masyarakat sebaiknya lebih percaya kepada dokter dibandingkan figur publik meski memiliki jumlah pengikut yang lebih banyak dibandingkan dokter di media sosial. "Kalau ada seorang influencer sering kali terlalu mempromosikan suatu produk dan sering kali menjelekkan produk lain, itu harus dicurigai," jelas Safir.

 

Selain itu, penting juga untuk mempelajari produk keuangan sebelum terjun ke dalamnya. Selain binary option, Safir mengatakan saat ini ramai diperbincangkan soal robot trading. Safir mengatakan ada banyak orang yang tidak mengerti soal produk forex, produk perdagangan berjangka, atau bahkan tidak mengerti produk kripto tapi langsung membeli robot trading. Akibatnya, mereka tidak mengerti cara untuk menyetel robot trading tersebut. "Kemudian robotnya disetelin sama broker, di mana disetel sesuai kepentingan broker," pungkas Safir.

firmbee/unsplash

FREEPIK

Hal lain yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah berinvestasi dalam jumlah sedikit terlebih dahulu. Ibarat seperti orang yang baru belajar berenang, dia akan mulai belajar berenang di kolam yang dangkal dengan pelampung dan pengaman lainnya. "Kalau masuk ke investasi yang belum pernah dimasuki, angkanya sedikit saja dulu," ujar Safir.

 

Untuk pemula, Safir mengatakan ada beberapa bentuk investasi yang baik untuk dipilih. Salah satu di antaranya adalah reksa dana yang bisa dimulai hanya dengan ratusan ribu rupiah saja.

 

Investasi lainnya adalah emas. Safir mengatakan, saat ini melakukan investasi dalam bentuk emas bisa dilakukan secara digital dan tidak harus membeli dalam pecahan emas minimal satu gram seperti dahulu. "Sekarang emas bisa kita beli secara digital, itu bagus," sambung Safir.

 

Opsi lain yang juga dinilai baik oleh Safir adalah saham. Saham dinilai baik karena sama seperti memiliki sebuah perusahaan tanpa perlu terlibat dan terjun di dalamnya. "Crypto juga bagus, dengan catatan crypto sebaiknya jangan trading dan start from small saja, sedikit saja, beberapa ratus ribu setiap bulan," ungkap Safir.

Riset dan Dana Darurat Dulu

Orang Indonesia cenderung percaya sama kata-kata orang.

Jangan Mudah Tergiur

Cuan Besar